Campus League Futsal The Nationals 2025: UINSGD dan UPI Ciptakan Hujan Gol di Fase Grup

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 16 tim dari 13 perguruan tinggi bersaing untuk memperebutkan gelar juara nasional dalam ajang Campus League Futsal 2025. Ajang yang saat ini memasuki fase The Nationals, menghadirkan babak penyisihan grup berisi delapan tim untuk kategori putra maupun putri di GOR Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun, Jakarta Timur, 3-7 Desember 2025.

The Nationals merupakan fase yang mempertemukan empat tim dari Regional Jakarta dan Regional Yogyakarta. Yogyakarta menjadi kota penyumbang tim terbanyak di The Nationals, dengan lima tim berhasil lolos untuk berlaga di GOR UNJ, termasuk tim putra maupun putri dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang sama-sama menjadi juara di babak regional.

Dari kota tuan rumah, terdapat tiga yang lolos, yaitu UNJ Putri, Universitas Budi Luhur (UBL) Putri, dan Universitas Kristen Indonesia (UKI) Putra. Selain dari Yogyakarta dan Jakarta, terdapat pula tim-tim yang berasal kota lain seperti UIN Sunan Gunung Djati (UINSGD) Putra, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Putra-Putri, dan STKIP Pasundan Cimahi Putri yang berasal dari Bandung, lalu ada Universitas Negeri Malang (UNM) Putri, serta Universitas Tidar (Untidar) Putri dari Magelang.

Pada laga awal The Nationals, terdapat dua tim dari kategori putra dan putri yang tampil mengesankan di pertandingan perdananya. UIN Sunan Gunung Djati dan UPI Putri sama-sama sukses menang dengan banyak gol dalam laga grup pertama mereka.

Pelatih Hector Souto menegaskan bahwa fokus timnas futsal Indonesia kini berjalan secara bertahap: SEA Games 2025 sebagai langkah awal, kemudian turnamen Asia seperti AFC Futsal Championship 2026, dan kejuaraan ASEAN (AFF) sebagai bagian dari strateg...

Dalam pertandingan pertama Grup B Putra, juara Regional Jakarta, UIN Sunan Gunung Djati (UINSGD) bertemu dengan wakil asal Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia (UII). Dalam partai itu, UINSGD berhasil mendominasi lawannya sekaligus membuat laga itu berakhir dengan skor telak 4-1.

Empat gol UINSGD merupakan sumbangan dari sang kapten, Aldy Zakky Auliya dan Muhammad Revaldo Arkeisya yang sama-sama mencetak dua gol.

Semantara itu di pertandingan Grup A Putri, UPI berhasil memetik kemenangan besar 7-1 dalam duel melawan Universitas Gadjah Mada (UGM). Tujuh gol UPI berasal dari brace Nizrina Fauziah Permana dan Risty Dewi Utama, serta tiga gol lainnya dibuat oleh Revania Zahira Shova, Lisnasari, dan Priskilla.

UINSGD berhasil menguasai jalannya pertandingan dengan permainan cepat, pressing ketat, serta intensitas tinggi, meskipun mereka hanya memiliki waktu dua hari untuk pemulihan setelah memenangkan laga final regional pada 1 Desember lalu.

Pelatih Deden Zaini Muhibban mengungkapkan bahwa ia menerapkan strategi rotasi dengan memainkan tiga paket pemain demi menjaga kestabilan performa tim selama berjalannya laga.

Deden turut menjelaskan pentingnya asupan para pemain selama dua hari pemulihan, sebagai persiapan untuk bermain di The Nationals. “Kemarin kembali ke Bandung lalu ketemu nutritionist dan diberi masukan berupa mengonsumsi vitamin dan multi vitamin,” ujar Deden.

Terakhir, sang pelatih juga menyebut bahwa ia dan para pemain asuhannya akan bermain penuh tekad dalam ajang ini. “Kita bakal mati-matian, bakal abis-abisan untuk membawa almamater kami di kancah nasional ini,” kata Deden.

Tim UPI Putri berhasil mendominasi UGM sejak menit awal hingga peluit akhir dibunyikan. Babak kedua menjadi momentum bagi tim asal Bandung untuk menang dengan skor besar.

Atas kemenangan ini, pelatih UPI Putri, Yunita Sari menilai hasil ini dapat dicapai melalui proses panjang yang telah dilalui tim. Ia turut menegaskan bahwa anak asuhnya tidak boleh cepat berpuas diri karena masih ada laga selanjutnya.

“Kami tidak ingin menganggap remeh lawan sedikit pun dan kami menganggap setiap pertandingan seperti laga final,” ujar Yunita.

Salah satu punggawa UPI Putri, Lisnasari, menyebutkan bahwa tim bertekad untuk terus belajar agar dapat tampil dengan performa yang baik. “Kami terus melakukan evaluasi, terus belajar, karena kami masih mahasiswa juga, jadi semangat belajar itu kami bawa, baik di lapangan maupun di luar pertandingan,” jelas Lisna.